Senin, 02 Desember 2013

zompire

Lewat tengah malem gini... belum ngantuk banget efek dari tidur siang yang kalap bikin masih awet duduk di depan laptop sambil online. Yang kedengeran cuma suara jari yang ngetik keyboard sama suara jangkrik... Dan si Tuan Zombie itu udah terlelap, menyusuri mimpi indahnya :D Kasian udah capek seharian plus kemaren nggak tidur. Uh, i miss him right now :3 Ah, gapapa deh ditinggal tidur, yang penting besok dia kagak pening di sekolahnya ^^


Dengerin jangkrik malem-malem gini jadi inget dia. Dulu dia entah kenapa bertranformasi mau jadi jangkrik -,- sekarang udah jadi zombie xD peralihan dari jangkrik ke zombie memang agak-agak gimana gitu. Saya pun kurang ngeh juga, tapi dia selalu punya alasan yang cukup filosofis (ehm).

Kok bisa nyasar ya kegaet sama orang yang jenisnya begitu, hihi
Agak curhat sih ini, hahaha. Jadi, saya orangnya tuh agak ribet gitu. Kadang pengen dingertiin tapi nggak mau ngomong, jadinya bikin orang bingung, kan? Beh... tapi kalo sama dia mah cukup diem aja udah kebaca deh -_- curang banget gitu, tapi enak juga sih.


Dating Mr. Mind-reader.
Banyak yang bilang, bisa baca pikiran orang lain itu seru. Iya sih kalo kepo dan yang kebaca sesuai harapan, kalo sebaliknya? Ibarat stalking, wih... bisa langsung ngejleb dan langsung galau menggelinjang deh tuh. Tapi itulah, kadang apa yang kita pikirin nggak selalu sesuai dengan kenyataan. Contohnya ya itu tadi.

But it is different.
Gimana rasanya waktu kalian ketemu sama orang yang bisa baca pikiran kalian? Nggak cuma pikiran deh, kepribadian juga kebaca. Dan itu semua nggak butuh waktu lama, hanya butuh beberapa detik dengan cuma ngeliat mata kita. Hell, you know x_x

Seperti dua mata logam, ada baiknya dan ada buruknya. Begitulah. Di sisi baiknya, kita nggak perlu berusaha keras untuk menunjukkan seperti apa pribadi dan keinginan kita, dia udah bisa mengerti. Tapi di sisi buruknya, kita akan kehilangan lahan privasi. Yah, walaupun nggak total, tapi tetep aja. Kadang apa yang pengen kita simpen cukup sebagai rahasia aja pun ketauan, apa banget kan? *sigh



What am I thinking about?
Sering sih mikir kenapa bisa kegaet gitu, tapi lebih sering mikir kenapa dia kegaet, hehe. Aneh memang kalo denger alasannya yang emang ngena banget, tapi kayak ada yang kurang. Rasanya kayak mau terikat dengan alasan yang hanya sepihak. Umm.. nggak sepihak-sepihak amat sih, tapi ya gitu... kayak ada yang kurang aja.

Faktor mantan.
Ah, masa iya sih? Kalo ngomongin mantan mah udah biasa aja, kecuali suka kepikiran tentang apa kabarnya dia sekarang aja sih. Kalo itu termasuk faktor mantan... okay deh nterah.


Terkadang.... muncul suatu saat di mana saya seneng dingertiin dan dinasihatin, tapi ada juga saat di mana saya ngerasa nggak pengen terlalu diketahui. Ribet ya? Iya, rasanya emang ribet, but that's just the way what i feel.

Sometimes I feel that I'm lucky for having you, but at the same time I'm asking myself about the reason of something that doesn't need any reason indeed. It feels like I need something more or it's just a confusing thing that means I should to let us apart. I won't, but deep in my heart, there's a sound who asks me to follow it. I'm still in doubt and couldn't find any answer so far. So, I just keep hanging on thin relationship while hoping that everything would getting better by day.


Okay, malam semakin larut dan bunyi jangkrik semakin nyaring. Sepertinya si Tuan Zombie merindu dengan segenap jiwa, muehehe.
Setelah satu paragraf yang cukup melankolis itu... saya masih bertanya-tanya tentang apa yang saya rasakan atau pikirkan. Maybe he's right about what I am thinking lately, about negative and interrogative. I'm still trying to figure out all of those.

Now, time to prepare the landing on bed :3

Ah, this feeling called missing someone is actually disturbing me hahaha xD

Hope you get a tight sleep yo<3

Kamis, 31 Oktober 2013

Rindu

rindu itu hangat
ketika kau meresapinya
menikmati rasanya merindu
#Z
Pernah aku merasakan rindu yang hangat itu. Rindu yang menjalar kala hujan membasahi malam. Rindu yang membelai lembut. Rindu yang membuat hati nyaman dan tak ingin merelakan. Rindu yang selalu mengingatkan aku akan dirimu. Rindu yang akan membuatku lukiskan bayangmu. Rindu yang membawa candu untuk sebuah kerinduan agar tak jera dan tetap datang.

rindu itu pedih
ketika ia menyayat hati
dengan sebilah rindu yang menghunus
#Z
Dan kini aku tahu, ternyata rindu pun pedih. Ketika aku merindu dihantui masa lalu. Ketika aku terlupa bahwa kau berbeda. Rindu itu membuat luka. Seperti samurai yang menghunus tepat di jantung hati. Ketika rasanya pilu, namun untuk berhenti hanya tak mampu. Ketika merindu datangkan pedih, aku mendatangkanmu dalam pikirku. Ketika hantu itu tak kunjung pergi, aku hanya meringkuk, berharap pilu ini segera pulih.


Selamat malam.

Minggu, 27 Oktober 2013

Thanks!

Finally I feel love again.
Finally I know what love is.
Finally I agree again that love is beautiful.

All of those finally begins when I found you and start to be with you.

All of your kindness, sweetness, and lovely cares make me officially fall in love with you.

Now... I know how to feel love again.
And with you, I don't have to worry about anything because you can make everything's going okay.
Well, you're of course not God. But I believe that God sent you for me to protect and love me.

We're imperfect actually, but we can make ourselves perfect because we're completing each other.
You taught me about how to love, how to be patient, how to be care, how to be brave,how to be confident, and many more!

All I know right now is that I'm in love with you.

Thank you, Zombie {}

Rabu, 16 Oktober 2013

Dear...

And i don't know what to do...

Ketika cinta datang, dan tentu saja kau tak akan tahu kapan dia akan datang menghampiri dan membuaimu, kau tidak bisa mengelak.

Ketika cinta datang, ia akan mengetuk pintu di bagian terdalam hatimu dan mau tak mau kau akan membukanya. Lalu membiarkannya masuk untuk menghangatkan ruang kosong yang dingin karena tak berpenghuni itu.

Ketika cinta datang, aku tak tahu apakah ia nyata atau sekedar semu dan angin lalu. Tapi aku segera tau ketika merasakan kepakan sayap kupu-kupu yang menggelitik dada dan perutku. Aku jatuh cinta.

Setelah sekian lama kau memulainya - jatuh cinta - lebih dulu, akhirnya aku pun merasakannya. Tentu saja setelah aku lupa bagaimana rasanya jatuh cinta, di mana sebelumnya aku terlalu jatuh dalam cinta dan butuh waktu yang tak singkat untuk belajar bangkit lagi.

Entah bagaimana, namun aku percaya bahwa Tuhan telah membuat skenario terhadap semesta-Nya. Tentang bagaimana akhirnya aku akan berhasil bangkit dari dalamnya jurang cinta. Tentang bagaimana akhirnya aku menemukan cahaya di ujung labirin yang gelap. Tentang bagaimana akhirnya aku menyadari bahwa untuk berhasil bangkit dan temukan cahaya itu aku tak sendiri. Tuhan menambahkanmu dalam skenario-Nya untuk membantuku. Dan kau memainkan peranmu dengan sangat baik!

Meski sulit untuk mempersilakanmu menempati ruang yang sebelumnya menjadi ruang bagi seseorang yang begitu penting bagiku, namun waktu memperlihatkan keajaibannya. Waktu... rahasia Tuhan akan kelanjutan skenario yang Ia buat. Dan jika kau mau sedikit saja berbaik sangka pada-Nya, Dia akan memperlihatkan padamu bagaimana skenario indah yang Ia buat.

Setelah lupa bagaimana prosedur jatuh cinta, kau datang dan membuatku ingat. Dan aku tahu bahwa waktunya tak singkat. Tapi kau berhasil. Dengan sangat baik. Entah bagaimana kau melakukannya, tapi percayalah, jatuh cinta itu selalu indah. Dan yang sekarang, jatuh cinta padamu, terasa begitu manis.

I don't know how or why, but you just look different that day.
I don't know how or why, but you make me fall in love.

Finally, I just have no idea what to do but falling to you...


Aku siap kita menulis cerita indah yang baru bersamamu. Kita bergandengan tangan dan kau tak pernah pindah, tetap di sisi kananku.


...Zombie.

Senin, 14 Oktober 2013

Zombie and love

Malam yang begitu sejuk
membantuku tuk menjadikan hati ini
menjadi seutuhnya menggambarkan
betapa hangatnya cinta kita...

Tak ada sedikitpun kegelapan
yang membuatku gentar
ketika cinta kita datang
dengan cahaya ketulusan.

Dan tak pernah ada
kata ragu
dan lelah
ketika mencintai.

Karena hanya
ketika aku mencintaimulah
ku temukan sebuah kenyamanan
dan keindahan nyata sebuah cinta.


KG.14/10/13

Ketika saya bilang ke Zombie jadi manusia biasa itu enak, dia setuju. Aha! Saya berhasil! hahaha

Dan... setelah dia menjadi 'lebih manusia', rasanya lebih nyaman dan wajar. Selebihnya, ada cinta yang berkuasa. *ehh

Saya bisa fokus, dan bisa mendeteksi rasa-rasa yang dulu pernah ada dan sempat hilang. Mendeteksi dengan radar Neptunus dan merasakannya lagi *tssah~

Minggu, 13 Oktober 2013

Tranformasi Mr. Biru

ehem~

Ada yang baru ganti status nih.. Cie.. hatinya udah berpenghuni ya? Cie banget ~

Tapi... ganti status kok langsung berubah alay gitu ya? Ah, sejak kapan kau jadi banci macam itu, wahai Mr. Biru? Setau saya, dulu kamu tuh cool. Jangankan ngetweet, SMS aja langka. Ciee

Syok aja gitu tau kamu udah berstsatus baru. Secara... di hari yang sama dengan hari jadian kamu, paginya kamu minta dicomblangin. Hah, modus macam apa itu? Ck ck ck

Heran setinggi gunung Everest dah. Tiba-tiba buka akunmu, avanya udah muka cewek, bukan lagi mukamu yang datar-datar aja itu. Rasanya kayak dihempas tsunami (hiperbola banget-__-)

Eh, itu bukan gelombang cemburu. Itu syok, mas! Ngebayangin aja gitu, kamu yang dulunya cuek gimana gitu sekarang pake ava cewek -__- zz banget nee
Kamu calon tentara, mas! Yang maco dikit, kek hihi

Ohya! Setelah curhat sama Zombie tentang perasaan saya pas syok itu, Zombie bilang, "seperti ombak yg menghempas pantai dan menggulung kembali." #ifyouknowwhathemeans

Sampe situ, jadi agak legaan. Ato mungkin juga karena udah konfirmasi langsung dari kamunya, mas bro~ Yang penting ane mah kecewa sama situ, soalnya situ jadi alay gitu. Macam harga diri kau jatuh banget, mas! Ane tak paham juga kenapa kau bertransformasi jadi kayak gitu -___- it isn't okay, mas(n)

Harapan saya sih kamu gak bersikap cuek nyakitin ke cewek kau yang baru itu. Kan katanya kau mau sama cewek yang serius, yah... ane doain deh :) Ane doain juga semoga kau cepet balik normal~

Me and Zombie

Hai~ salam penuh cinta untuk semua <3

Tadi abis search gambar zombie sama vampire. Hasilnya... zombie identik dengan cowok, dan vampire identik dengan cewek. Well, gak salah.

Suatu hari, saya pernah nanya ke Zombie, kenapa saya dibilang vampire. Dan katanya itu karena saya sering begadang. Apa banget padahal, haha tapi gak masalah~

Dan saya nanya lagi kek dia, kenapa saya bilang dia zombie. Katanya itu karena saya abis nonton Warm Bodies yang notabene filmnya tentang zombie dan di sana zombienya sweet abis! Saya langsung inget. Dia juga sweet kayak zombie di film itu hahaha

Kemudian...
Bagaimana kalo beneran ada hubungan percintaan antara zombie dan vampire? Wew~ I've never seen film about that, yet. Kalo ada, seru kali ya. Ato emang ada? Setau saya sih ada, tapi versus. Zzz

Trus... kenapa saya nulis postingan begini? -.- i don't really know why.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Poems

29.09.13
Sebuah nyanyian rindu untukmu
Mengalun lembut dalam kalbu
Hantarkan cinta yang terlalu
                                                     --K.


11.10.13
Mungkin benar kau hanya
pemanas kursi untuk setelahmu
Namun benar adanya
pabila kau penghangat cintaku.

                                                       --K.



11.10.13
Ketika malam rindukan senja
yang tak semudah
Saat senja rindukan malam

                                                        --K.

Selasa, 08 Oktober 2013

Bolpen, Kopi, dan Sedikit Misteri

Di satu senja yang biasa saja, di bawah naungan langit yang mulai ditinggalkan surya dengan menyisakan semburat nila dan jingga...

Dia di sana, berlalu dengan langkah tergesa menuju sekret. Dan tak lama kemudian kembali. Ketika hampir jauh, aku memanggilnya. Ia menoleh dan menghampiriku, duduk di sampingku.

Senja yang mulai berganti malam membuat lampu sekitar kampus mulai dinyalakan. Kumandang adzan Maghrib pun menggema, menyerukan panggilan pada umat agar bersujud sejenak merendah di hadapan-Nya. Aku dan dia diam sejenak.

Pembicaraan yang cukup menarik dan tentang banyak hal pun membuat waktu seperti teracuhkan. Dan di sela pembicaraan, sebuah bolpen hijau kau acungkan dan memintaku untuk menerimanya sebagai ganti milikku yang kau rusak sedikit.

-

Malam beranjak menuju puncak. Ketika rembulan belum terlihat karena rotasi, ketika bintang-bintang menjaga malam tanpa pamrih, ketika kantuk mulai membelai. Ketika semua tengah terlibat dalam pembicaraan yang menarik, bagiku yang menarik itu memerhatikanmu.

Ketika kantuk semakin membelai kelopak mata yang tak berdaya, memerhatikanmu bisa membuatnnya sedikit bertahan. Dan kau mengulurkan tangan yang memeluk segelas kopi yang tinggal separuh, "Nih, kopi!"

Aku bergantian memerhatikanmu dan gelas kopi, lalu tersenyum. "Boleh... boleh," aku meraihnya.

Rasanya... pahit, layaknya kopi. Dan manis, layaknya tambahan gula ke dalam kopi. Rasionya 50:50, mengingatkanku akan rasa kopi yang ku buat. Satu teguk, dan aku mengembalikannya padamu.

Ketika kau hendak beranjak, kau menyerahkan kembali segelas kopi yang kini tinggal seperempat. "Nih, minum dah!"

-

Belakangan, kabar dari Zombie berisi tentang apa yang dirasakannya. Ada rasa yang lebih dalam hatinya. Ada rasa yang tak bisa dihindari oleh hatinya. Dan di hatinya, ada ruang kosong yang tersedia.

Zombie memaksa agar ku percayai apa yang ia kabarkan. Tapi sulit ketika belum ada bukti real, tentu saja. Tapi Zombie terus meyakinkanku hingga akhirnya... aku mulai menyadari adanya hal-hal yang berbeda.

Tak hanya kabar dari Zombie, beberapa pertanyaan yang terlontar membuatku mulai mempertanyakan seperti apakah kami dilihat dari sisi mereka?

"Kamu siapanya dia?"
"Adeknya. Kenapa?"
"Masa? Kayaknya deket sekali gitu. Kirain keluargaan ato apa..."
"...."

"Keluarganya dia?"
"Siapa?"
"Dia..."
"Ha? Ndak... adeknya," 
"Adek kandung ato sepupu?"
"Adek-adekannya, kenapa?"
"Masa? Kok akrab sekali... Kirain keluargaan,"
"...."

Sedikit misteri yang belum terbuka.

Selasa, 01 Oktober 2013

Cerita Bintang

Beberapa malam kemaren... langit malam tak semeriah sebelumnya.
Tertutup awan mendung membuat bintang-bintang tak mampu berikan keindahan kerlipnya pada dunia.

Begitu pula kesedihan yang menyelimuti hatinya.
Membuat senyuman begitu berat terasa untuk menghias wajahnya.

sedikit kesandung di 30 hari pertama (hahahaha)
sesuatu yang cukup ngena banget sampe ke empedu...

empedu pahit, kan, ya?
begitulah rasanya...

postingan ini memang curhatan
blog ini pun memang untuk curhat...
so what? any problem?
*mulai gila*

postingan ini curhatan lanjutan dari postingan sebelumnya...

Seiring awan mendung yang tak lagi menutupi indahnya kerlip bintang malam...
Senyuman pun kini tak lagi enggan untuk merekah menghias wajahnya.

pesan moralnya....
yah...selalu ada hari di mana awan mendung yang menyembunyikan bintang-malam akan menyingkir dan mengembalikan jutaan kerlip bintang itu
membuat malam tak lagi sendu
membuat malam kembali dengan keindahannya
seindah malam sebelumnya dan setelahnya.



KONNICIWA~

Kamis, 26 September 2013

Let's see how you're gonna feel this...

When your heart just broken...
When you lose someone who you love so much...
When you can't imagine how does your life go without that one...
When you feel like you can't stand tight after you lose that one...

Then...
When you think that you've found someone and you can hold on to them anytime you need them...
When you feel comfortable by their side and never wanna go...
When you don't wanna lose someone anymore.

But...
They think that it's okay to let you go with someone else.

The worst feeling ever is when you are being as the subject of those situation.

Well, do you, readers, feel what I want you to feel?

Sabtu, 21 September 2013

20.09.13

Bicara tentang cinta...

Kadang cinta itu seperti ruang angkasa yang sunyi.
Di mana ruang hampa udara tak mampu merambatkan gelombang bunyi.
Cinta mampu bicara tanpa suara.
Namun cinta mampu terucap oleh tatapan mata.

Aku dan kamu?
Tak butuh banyak kata, hanya cinta.
Cinta yang tak bicara.
Cinta yang memeluk kita dalam kebahagiaan.


Bicara tentang cinta...

Kau mengingatkanku apa itu cinta.
Kau mengingatkanku bagaimana itu cinta.
Kau mengingatkanku rasanya dicinta.
Kau mengajariku lagi, yang sudah lupa, tentang mencinta.

Terima kasih, Cinta.

Jumat, 20 September 2013

18.09.13

aku bahagia ketika aku mulai melihat sinar sang Bintang yang semakin bercahaya.
awalnya aku hanya ingin cahaya itu untukku seorang.
namun perlahan ku sadar, bahkan sang Bintang takkan merasa bahagia jika ia tak bisa memberikan cahaya indahnya kepada yang lain.

Bintang, maafkan jika keegoisan menyelimuti tubuhku.
mulai saat ini aku akan lepaskan selimut itu dari tubuhku.
akan jadikan kebahagiaanmu sebagai bahagiaku.
dan takkan ku halangi cahaya indahmu untuk yang lain.
tawa, senyum, dan bahagiamu membuktikan bahwa kau istimewa.

Bintang, aku akan mencoba tuk menjadi bahagiamu.


ttd,
Zombie.

Kamis, 19 September 2013

He said...

"Cinta.. Kau istimewa.. Kau hadir dalam setiap hembusan nafasku.. Kau adalah jantung dibalik jantungku."

"Cinta.. Kau itu ibaratnya itu urat nadi.. Walau apapun yang terjadi tetap menjadi penuh arti."

"Yah... Memang begitulah pengaruh cinta.. Kecil tapi dapat mempengaruhi yang lain." 

17.09.13 

Rabu, 18 September 2013

song (2)

I don't wanna close my eyes'cause I don't wanna lose
those beautiful eyes

even for a while


'cause they had bring me
in
to a beautiful love

I've finally found.

Dalam Kelam

Mengutip lagunya mas Dochi Sadega...

mengingat kembali saat kau di sini
dan kini aku sendiri
lupa apa yang ku cari
waktu pun berhenti
semua tak berarti
dalam kelam ku berjanji
kelak kan ku balas nanti

kau yang pergi, jangan kembali
kelak kau rasakan perihnya ditinggalkan
berharap ku kan datang lagi

aku terbuang
aku mengalah
saat kau tertawa
ku menangis tersiksa
percaya hidup itu indah walau tanpa dirimu...

Tssah banget! Ngena gitu, kan? muehehehe (y)

Seperti ungkapan hati seseorang yang ditinggalkan begitu saja, sebut saja dicampakkan. Dan saya memang mau ngebahas sesuatu yang hampir sama kasusnya sama lirik lagu dan kisah di baliknya. Ih, tssah banget! Kalo udah malem emang suka melow gini, semacam automode.

Lagunya itu sih boleh aja galau, tapi isi postingan ini tidak mengandung unsur galau sedikit pun. Believe me! :D

Ada sisi positifnya di lirik itu.

Jadi, misal diputusin nih, camkan lirik bagian yang ini: percaya hidup itu indah walau tanpa dirimu... maka, dengan begitu... kita akan selalu punya pikiran positif buat ke depannya. Percaya kalo setelah ini masih ada yang lebih baik lagi ;) no more galau or stuck dong yaaa :D

Kita harus percaya bahwa di saat kita melepas yang menurut kita yang terbaik saat ini, ada yang lebih baik lagi. Kalo udah mikir kayak gitu, masih ada alasan buat galau dan susah move on? I hope no.

Hidup terus berlanjut, tapi sampe kapan hati mau stuck?
Kalo kata orang dan Afgan sih, jodoh pasti bertemu. Kalo emang takdirnya si dia, ya sejauh apapun kita menjelajah, ujung-ujungnya dialah tempat berlabuh. *cieee

Ini postingan maksudnya apa sih? haha
Buat support kalian yang masih suka susah move on, yang masih suka stuck sama seseorang, yang masih males buat moving forward and find someone new :p

Entah kenapa, lagunya mas Dochi tadi ngena banget!
Buat kalian, mantan-mantan yang diputusin secara tragis dan meninggalkan perasaan nyakit yang mendalam, pas banget! Bilang ke mereka: kelak kau rasakan perihnya ditinggalkan, berharap ku kan datang lagi. Hihi :D

Jadi? Masih mau stuck ato udah mau ambil langkah buat move on? Life is a choice, so let you choose! :D

Selamat malam! ^^

Dalam cerita saya, saya menerapkan apa yang saya tulis. Jadi... sebelum saya tulis, sy udah alami gitu... Based on experience gitu :p

Jadi... setelah 6 bulan sama Mr. Biru dan di bulan-bulan terakhir mulai ada yang merenggang, entah perasaan saya, ato karena saya yang bikin jarak, ato karena kesepahaman yang udah nggak sejalan lagi, akhirnya saya memutuskan untuk menyudahi semuanya. Menutup buku tentang saya dan dia. Menyimpan rapi semua kenangan yang sudah terjadi dan terlewati, indah ato enggak, suka dan duka, semuanya. Walaupun masih banyak banget hal yang masih pengen saya ubah dari dia, mungkin dia juga begitu. Tapi percayalah, kita pasti akan berubah jadi orang yang lebih baik seiring dengan berjalannya waktu :)

Nah, bijak sekali saya, huh-huh-huh
Berat sih memang, ngelepas orang yang kita perjuangin dari nol. Orang yang berusaha kita kenal dari nol. Orang yang ternyata bikin kita tau kalo usaha kita nggak sia-sia. Orang yang mau menuliskan cerita barunya sama saya dari nol sampe akhirnya cerita itu selesai.

Berat. Sampe waktu itu, saya inget, saya hampir menarik lagi kata-kata saya untuk menyudahi. Tapi saya percaya bahwa ada hal yang lebih baik yang akan terjadi setelah ini. Maka, dengan keoptimisan seperti itu, saya berhasil menyelesaikan cerita itu. Siapa yang memulai, dia yang harusnya mengakhiri, kan?

Well, untuk alasan sih... demi saya juga sih dong, tapi juga baik buat dia. Biar sama-sama fokus buat planning menuju  masa depan aja. Trusnya biar nggak terlalu lama pacaran sendiri, haha.

Pacaran sendiri itu lebih capek dari pacaran berdua. Jauuuuh lebih capek! Bayangin aja semuanya sendiri. Jalan ke toko buku sendiri, SMSan cuma sendiri (?), kangen sendirian, yaaa asal jangan sampe sayang sendirian aja~

Yah... keoptimisan itu pun terbukti nggak lama setelah itu. Yang lebih baik memang akan selalu datang, lebih cepat atau lebih lamanya tergantung kita, mau mulai lebih cepat atau sebaliknya.

Alhamdulillah... ketemu sama sesosok Zombie yang aneh, tapi juga very kind and polite and understanding. Buku baru pun sedang ditulis, terlalu cepet kalo ngomongin ending karena ini baru sampe pada halaman bab 1. Selanjutnya, dia nggak bikin saya pacaran sendirian. Kita sama-sama. Dan bagaimana sifat saya, saya bisa jadi diri sendiri di depan dia. Nggak ada aturan yang mengekang, nggak ada keharusan yang kaku, semuanya berjalan senyaman yang kita anggap nyaman.

Dulu... beberapa hari yang lalu, saya masih lupa rasanya merindukan dan menyayangi serta tak ingin kehilangan, tapi belakangan saya mulai inget semuanya.

Kenapa bisa lupa? Entah. Mungkin karena waktu sama Mr. Biru saya terlalu mengerahkan semuanya, semua rindu, semua rasa sayang, semua rasa cinta, semua kerelaan, semua kesabaran, dan semua rasa yang berkaitan dengan mencintai. Karena terlalu total, maka saya sampe lupa untuk menyisakan sedikit persediaan untuk orang setelah dia, untuk orang yang bisa lebih baik.

Jadi pelajaran aja, kalo sayang sama orang yang belum tentu untuk selamanya, jangan terlalu total dalam hal perasaan. Sisakan sedikit ruang untuk akal sehat yang akan menuntun kita saat tersesat dalam kebutaan sebuah cinta. *tssah~

Dan... dalam kelam, kita nggak cuma patut untuk merenungi sebuah perpisahan dan nanti merelakan melihat dia dengan seseorang yang baru, tapi kita juga patut memandang cahaya yang lebih indah di depan kita.

Sekian ya curhatan apabanget di tengah malam yang agak random ini. Semoga kalian bisa ngeh sama apa yang pengen saya sampein ;)


love will find its way, love knows the one who's kind and lovely, but time will show you which one is better until you know who's the best (y)
Sayonara~

Selasa, 17 September 2013

song (1)

when the sun comes down 
you bring light comes up 
and make my world shine
like an angel, you guide me 
never let me here alone 
you always here never gone
you love me, yeah you really do 
...my sweet zombie :p

Rabu, 11 September 2013

Beware...

Seseorang pernah bilang ke saya...
"Kalo cewek itu punya 9 perasaan dan 1 akal.
sedangkan cowok punya 9 akal dan 1 perasaan..."
Wish you know what I wanna tell~


No? You don't?
Let me tell you..
It means... 
cewek gampang nerima akal-akalan cowok karena cowok punya 9 
sementara cewek cuma 1, jadi dia bakal percaya-percaya aja~ 
Lalu...
cowok itu bisa jadi sangat setia, 
karena dia cuma punya 1 perasaan.
sementara cewek punya 9..
mungkin aja karena cewek lebih peka dan lebih sensitif.
ha ha ha

Enough.

Selasa, 03 September 2013

Surat Cinta Pertama

Aloha! Selamat Pagi~ Cieh, sekarang ngomongnya "ngampus", bukan lagi "sekolah" hihihi :D

Ada sedikit cerita nih.. cerita sisa OSPEK :D
Yap, as your guess! Tentang kakak tingkat, yeeee \=D/

Jadi... udah biasalah ya, tiap akhir MOS ato OSPEK itu pasti ada yang namanya nulis surat cinta buat senior. Hahahha
Nah, temanteman :$ saya pun nggak mau nyia-nyiain tugas ini. Karena, menurut saya ini bukan sekedar surat cinta sebagai tugas, melainkan media silaturrahmi (re: kenalan) sama kakak tingkat. Alibinisme ya? Ah, perasaan kalian aja tuh...

Yak, jadi begitu....
Jadilah di malam terakhir OSPEK saya sangat bersemangat untuk ngerjain surat cinta.
Saya akui, saya bukan orang yang romantis banget, bukan juga orang yang nggak bisa romantis, tapi... untuk diketahui, saya menulis dengan hati
Bisa disimpulkan bahwa... surat cinta yang saya tulis bukan cuma untuk nyatain betapa saya ngefans sama kakak tingkat, melainkan betapa saya pengen kenalan sama dia dan menjalin hubungan baik, layaknya kakak dan adek. *tssah~

I'm in serious, guys!
Soalnya dia udah ada yang punya, nggak mungkin dong ngarep sama orang yang udah punya pacar :P
Tapi... kalo pun dia belum ada yang punya, saya nggak seniat itu kok ;)

Well...
Dengan semangat yang disuntikkan oleh sebotol Kopi Good Day rasa Capuccinno, saya pun ngerjain surat cinta itu dengan sepenuh hati. Sampe tidur jam setengah 1, padahal jam 6 pagi udah harus standby di TKP OSPEK. Never mind~ hari terakhir...huehehehe #plak

JENGJENG!!!!
^^ penampakan surat cinta pas selese dibikin ^^



Jauuuuuh....sebelum mulai OSPEK, saya udah ngefans sama kakak ini.
Sebelumnya kan saya liat dia di stand pendaftaran OSPEK di auditorium universitas, nah... di sana dia entah kenapa, saya suka aja ngeliatin dia, hahahaha
Dan cerita selengkapnya udah saya tulis di surat cinta itu biar dia tau! hihi

Jauuuuhhh...sebelum OSPEK, sejak saya kepoin kakak ini, saya udah mulai stalking.
Jiwa stalker saya mulai melupakan sebuah kata, yaitu "kalem". Seketika itu menjadi liar dan menjelajah ke mana aja sampe akhirnya dapetin akun Twitter dan Facebook-nya.

Seneng banget waktu pertama kali liat uname Twitternya >,<
Langsung klik "Follow" tanpa mikir dua kali.
Sedikit stalk tweetsnya... trus ada yang saya retweet. wkwk
Modus banget lah!

Kelar follow kakak itu, langsung pindah ke tab Facebook. 
Mencoba peruntungan dengan mengetik nama lengkapnya...
Tadaaaa!!! Ada! Dia punya Facebook!
Dan sama kayak Twitter-nya tadi, saya langsung add.
hahahahaha =D

Besoknya, pas ngecek notif, udah dikonfirmasi! (^o^)//

Perihal followback, belum saya minta...
Soalnya kan belum kenal juga dianya sama saya *ceritanya sedih*
Tapi... setelah hari mengirim curat cinta buat kakak tingkat itu... saya berani minta follback!
Dan di bawah ini sedikit penampakan percakapan awal kami *cieh
waktu difollback :D

Rasanya? Jangan ditanya! Abis itu saya langsung senyum Joker hahahaha =))
Seneng beudt!!! >o<
Gimana yaaa... hahahaha

Trusnya...
Saya sejak hari terakhir OSPEK terus berdoa supaya surat saya nyampe di tangannya dan dibaca lalu disimpen. Kok maksa banget, ya?
Iyalah! Surat itu isinya nggak candaan, tapi serius.
As I said kan... saya nulisnya dengan hati.
Yup! Jadi nggak main-main.

Lalu... sebelum ngampus (cieh ngampus :p) saya sempat sempatin online cuma buat ngecek balesan mention dari kakak itu, hehe
Dan... ada!
Setelah itu... saya stalk tweets-nya ~
Kemudian menemukan sebuah tweet dari Instagramnya.
Kalo ngupload foto via Instagram kan fotonya nggak keliatan tuh di timeline... jadinya saya langsung klik klink IG-nya...

...

tadaaaaa!!!!!
nemuin foto ini >,<
liat caption-nya!!! >o<
dia mengupload surat cinta saya!!! >,<
Ahahahahaha =D
Rasanya dibawa terbang sama paus akrobat, meennn!!!!
Itu... surat cinta dari saya!!!
Itu... surat itu... nyampe!

Walaupun nggak sama amplopnya, tapi kan yang lebih penting isinya, kan ya? ;)

Dan saya me-request dengan sepenuh hati sama kakak itu untuk menyimpan surat saya itu.
Awalnya dia cuma bilang, "Simpen nggak eaaa :p"
Sampe akhirnya dia bilang... "Iya, sisa 1 ini aja soalnya,hahaha"
Okeh sip gituuu (y)

Jadi... kenapa sisa surat cintanya buat dia cuma 1, dari saya doang?
Itu karena... semua surcin dan bingkisan buat dia, yang katanya nyampe sekardus air minum, habis dijarah oleh teman-teman panitianya...
Dih... kasian, kakak akuh~

Jadi gitu... perjalanan surat cintaku yang pertama *nyanyi* lancar!
Alhamdulillah nyampe ke orangnya, ditemuin langsung sama orangnya, dan dipublikasikan (ini momen awesome-nya!), lalu dibaca, dan kemudian bersedia disimpen!
*prok prok prok*

Rasanya?
Udah... kayak nggak pernah ngefans sama kakak tingkat aja :p
Ya senenglah! ^^

Oke, sekian cerita tentang NEW CHAPTER ini.
Besok pasti saya lanjutin (y)
Daaaaan.... semoga chapter ini akan panjang, aamiin o:)

Selamat pagi, Semesta!
Berkonspirasilah dengan baik sama saya hari ini, lebih baik dari kemarin.
Oke?
Arigatou!!!

Sabtu, 10 Agustus 2013

Analogi Hati

Udah putus, tapi temenan. Baik.
Udah putus, tetep telfonan dan ngobrol sambil ketawa-ketawa, berkelakar, saling ejek, ,berdebat tentang hal yang sama sekali nggak penting, dan lupa waktu.
Udah putus, tapi tetep kangen.
Udah putus, tapi... yakin beneran mau putus?
Hahaha :D

Sampe akhirnya...
"Ngerasa aneh nggak?"
"Aneh? Apa?"
"Kita... Kita aneh nggak sih?"
"Aneh kenapa?"
"Kita... Apa sih bedanya kita sekarang, setelah putus sama sebelum putus?"
"Cuma beda status."
"Cuma beda status, ya? Iya sih..."
"Iya. Apa lagi?"
"Ngg ak tau, makanya nanya. Cuma beda status ya? Iya sih... Sekarang kita tetep telfonan gini..."


Sebelum dan sesudah itu, ada satu hal lagi yang sedikit menyikut sebuah sudut di ruang kosong dalam sebuah hati, "Harus berbuat apa jika kita mengetahui bahwa ada seorang yang terlengkapi oleh kita, sementara kita masih merasa terlengkapi oleh orang yang secara teknis bukan milik kita lagi?"

Sekarang... daripada mengorbankan satu demi keegoisan, daripada memenangkan diri demi separuh hati, lebih baik mengorbankan diri sendiri dan bahagia memiliki keduanya, bahagia dan membahagiakan.
Bahagia itu sederhana, saat kita bisa tersenyum karena melihat senyum orang lain karena kita, dan kita bisa tersenyum karena seseorang yang kita sayang kita ketahui masih ada untuk kita :)

Dan kenapa harus galau kalo yang sayang sama kita nggak pergi dan tetap di sana, menunggu untuk kita hampiri ketika kita membutuhkannya?
Karena sayang itu adalah ketulusan. Entah bagaimana dengan cinta, definisi yang terlalu beragam.
Tapi aku percaya, sayang itu milik siapa saja, oleh siapa saja, untuk siapa saja, dan berbeda-beda tiap kita.


Selamat akhir pekan! <3

Kamis, 01 Agustus 2013

Epilog

Hola!
Finally, satu keputusan yang cukup ekstrim bisa mengubah banyak hal! hahaha :D
Jadi... sudah 10 hari-anlah ^^ walaupun awalnya beraaaaaattttt banget, bahkan sebelum awal aja udah berat banget, tapi kita kan harus berani. Jadilah saya berani! hihi ^^ banyak dukungan bikin tambah berani. Karena, apapun resikonya, kita tahu bahwa kita nggak sendirian, kita masih punya orang-orang yang ada buat kita. Ya, mereka ada. Dan selalu ada. Thank you, friends!

Meskipun Gifari bilang, menurut quotes, di antara 10 orang ada 9 orang yang nggak peduli dan 1 orang yang bahagia ketika kita sedang ada masalah dan sedih. Tapi saya percaya, ada setidaknya ada satu orang lagi yang memang peduli :) So, there are 11 people.

Oke...soal cowok cuek, itu sekarang adalah cerita. Cerita yang indah juga dramatis. Ck ck ck...
Bagaimana akhirnya adalah tergantung pada keberanian. Kalo nggak berani... ya sampe kiamat bakal dramatis. Tapi kalo berani, selamat buat cerita yang baru \=D/

Cuma cerita.

Sekarang nggak ada lagi cerita mewek-mewek grgr dicuekin, dikacangin, dijutekin, dibingungin, digalauin, dan teman-temannya. Sekarang yang ada alhamdulillah lega, nggak ada beban, dan FREEDOM!
Yeah, i love the last word.

Kebebasan.
Kebebasan untuk berteman dengan siapa saja tanpa perlu memperhatikan batasan yang harus dipatuhi karena sebuah status. hahaha
Kebebasan untuk melepas rindu dan perhatian ke siapa aja :p
Kebebasan untuk memilih lagi #eaaa
Kebebasan untuk menjadi diri sendiri. Nah!

Di saat dengerin temen galau grgr masalah yang sama, tapi itu dulu buat saya, saya cuma bisa ketawa sambil nepuk-nepuk pundaknya sambil bilang, "Udah... udahan aja. Masih aja galau-galau~" hihi
#plak

Kurang kurang ajar di mananya coba? ck ck ck

Tapi... yah, kadang sebuah hal sepele dan ekstrim bisa membawa perubahan yang cukup berarti. Nyesel itu boleh kok, siapa bilang nggak boleh? Cumaaaa... nyeselnya jangan sampe balik ke kesalahan yang udah diperbaiki, which is mengubur diri di lubang sama. Cari mati banget!

Hidup ini, di dunia, kan cuma sekali. Jadi, ngapain nyiksa diri dengan hal-hal yang maksa kita buar jadi orang lain? Ini hidup kita, kenapa harus jadi orang lain di hidup kita sendiri? Kalo ada yang nggak suka sama diri kita sebagaimana kita, otomatis ada juga yang suka dong. So, dunia nggak bakal kiamat kalo ada orang yang nggak suka sama kita. Itu hak mereka buat suka ato nggak suka. Toh kita juga termasuk orang yang begitu kan? Suka ato nggak suka sama orang lain. Jadi, itu wajar! Kenapa harus repot biar semua orang suka sama kita tapi itu malah bikin kita nggak nyaman? Think again.

Kalo ngomongin masalah perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkan apa yang kita pengen... rasanya sayang kan ya, kalo apa yang udah kita usahain mati-matian kita lepas gitu aja. Gitu aja... Tapi, think again. Kalo udah nggak nyaman dan nggak cocok lagi, buat apa dipaksain? Toh waktu terus berjalan dan pilihan masih banyakk. Muehehehe *muka culas*
Kalo emang pilihan terakhir adalah melepas, kenapa harus maksa bikin satu pilihan lagi untuk bertahan tapi udah nggak nyaman? It  makes no sense, just rising a pain. *sok Inggris* #plak

Ini ngomongin apa?

Oke, ini ngomongin pacar. hehe

Jadi, bisa disimpulkan bahwa ketika udah ngerasa nggak nyaman dan nggak cocok sama pacar kalian yang sekarang, maka putuslah. *dipandang dengan tatapan membunuh*

*evil mode: on*

Iya, putusin aja. Kenapa harus pacaran kalo kerjaan kalian cuma mewek dan galau terus tiap malem Minggu? muahahaha xD

Iyaya, berat sih... Awalnya emang gitu kok! Tapi manusia kan pinter beradaptasi, jadi tinggal gimana kitanya aja, mau move on ato enggak ;) Tapi percayalah, kalo pacar kalian orangnya cuek dan moody, maka move on akan cepat #plak

Gila! Postingan ini kayak sales, menghasut abisss!!! hahaha *evil laugh*

Yaa gitu sih. Kadang kalo pacar udah nggak cocok jadi pacar, cobalah untuk berteman dengannya, siapatau lebih asik. Kan udah memahami satu sama lain, jadi bisa lebih nyaman kan... Nah, barangkali dengan melalui fase berteman bisa nemuin titik kecocokan lagi, trus balikan deh :D #modus #plak #nomention

Jadi, putus sama pacar bukanlah akhir dari kisah dan perjalanan cinta kita, kalian, guys! haha
Bisa jadi itu hanya metamorfosis menuju cerita yang lebih indah lagiii.... #tssah

Iya, gitu... Kalo nggak nyaman, putus aja. Trus temenan, jangan musuhan. Masih ada kemungkinan balikan sebelum janur kuning melengkung. #eaa

Terus aja ngelantur~

Sip? Do you get what i mean? If yes, go ahead and make you brave decision! Brave decision means broke up with your lover, hihi
Note: if you don't feel comfortable anymore.

At least... just goodbye old sad love story~ welcome a new chapter! I even don't start it yet. Yeah, i'm in adaption phase :D


thank you for undefined 6 months, F!
i love you, but in the different way now ;)

Minggu, 21 Juli 2013

Confession

Hai! Sudah lama ya, saya gak tau kamu gimana. Sudah lama juga lho kamu begini, ngilang, jutek, badmood tanpa sebab. Itu berarti sudah lama juga ya kamu gantungin status kita, pacaran tapi gak saling ngabarin kayak orang berantem, gak pacaran tapi belum putus. Dan rasanya digantung itu, kalo kamu gak tau, gak enak. Ibarat berdiri nih, kita berdiri berdampingan, kaki kita diiket rantai. Kamu mau jalan ke kanan, saya mau jalan ke kiri, gak bisa. Mau jalan bareng, beda tujuan, gak enak. Digantung itu gak enak, penuh ketidakpastian. Kamu nggak bosen sama titel PHP yang kamu nobatkan buat kamu sendiri sejak dulu? Nggak kasian sama cewek-cewek yang udah kamu jadiin korban? Di mana hati dan perasaan kamu sebagai cowok yang harusnya melindungi cewek?

Kamu nggak berani melangkah duluan? Oke, saya yang mendahului kamu. Kalo nggak salah satu dari kita, siapa lagi? Kan yang terlibat cuma kita berdua. Kalo bukan kamu, ya saya. Kalo bukan saya, bisakah saya berharap kamu untuk berani, sekedar berani, untuk omongin keputusan tanpa bertanya?

Setelah saya melangkah duluan, kamu masih tetep diem di tempat? Mau berubah tapi nggak mau melangkah? Yakin? Emang apa yang berubah kalo cuma diem? Halo... dunia masih luas, jalanan masih panjang, waktu tetep berlalu. Untuk apa diem kalo semua itu tidak? Sampe kapan mau gantungin hubungan kamu? Kamu dan saya. Sampe kapan? Apa kamu punya alasan yang cukup buat menjabarkan kenapa sikapmu begitu selama ini? Saya salah? Pasti. Kamu juga? Pasti. Kita sama-sama salah, tapi kenapa kita nggak bisa omongin itu semua dan bikin semuanya bener lagi? Percuma katamu? Itu cuma pendapat orang yang nggak mau mencoba. Itu cuma pendapat orang yang takut sama risiko. Itu cuma pendapatmu yang takut kehilangan, tapi sudah gak kuat bertahan. Hidup ini pilihan, jadi kamu harus milih. Setiap pilihan punya konsekuensi masing-masing. Apapun itu, namanya juga hidup, harus kita lewatin.

Hai. Sampe kapan mau sembunyi? Sampe kapan mau lari-larian di tempat? Kalo kamu nggak tau, semua nggak berubah jadi lebih baik, tapi sebaliknya. Kamu yang tanpa respon apapun, dan saya yang berusaha nyari jawaban atas pertanyaan yang bahkan saya nggak tau. Jadi kita ngapain?

Setelah saya yang ambil tindakan, kamu juga tetep not responding. Kenapa? Apa perlu saya menganggap kamu dan saya cuma saya sehingga keputusan saya hanya perlu persetujuan saya? Menurutmu gimana?

Sampe titik ini, kayaknya kita sudah nemuin persimpangan kita masing-masing. Sampe titik ini, kita sudah nggak bisa melengkapi satu sama lain, apa yang kita harapkan dari satu sama lain sudah nggak bisa kita dapetin lagi. Itu artinya apa? Kita butuh orang lain. Kenapa? Karena kita nggak bisa maksa satu sama lain buat jadi orang-orang yang kita inginkan. Think wise, act wise. Putus itu nggak selamanya buruk. Katamu, demi kebaikan.

Dan buat saya, kehilangan kamu itu nggak bakal bikin saya jatuh trus nggak bisa bangkit. Karena saya masih punya orang-orang di sekitar saya yang bantuin saya buat bangkit. Kehilangan kamu hanyalah sebuah proses yang harus saya lewatin. Hidup ini proses, bukan? Saya masih punya temen-temen yang ngedukung saya, menghargai saya, dan peduli sama saya, dan ada buat saya. Maaf.

Belakangan saya menyadari sesuatu. Bahwa di saat saya sama kamu, saya nggak ngeliat diri saya yang sesungguhnya secara utuh. Kamu tau rasanya? Rasanya kayak main drama dan disukai banyak orang, tapi ketika drama itu selesai nggak ada yang mau peduli bahwa kamu di baliknya. Menyedihkan. Memang menyedihkan. Tapi itu bukan berarti sama kamu saya nggak pernah bahagia, bukan. Sama kamu saya merasakan banyak hal yang berbeda. Tapi sekarang sudah nggak sama lagi. Nggak sama.

Seandainya kamu punya sepatu. Sepatu itu dulunya kamu pengenin banget sampe akhirnya kamu punya dan dengan senang hati kamu pake ke mana-mana. Tapi tiba waktunya di mana sepatu itu udah nggak nyaman lagi buat dipake. Kamu bakal apain sepatu itu? Tentu saja bakal nyariin penggantinya, kan? Mungkin itu yang perlu kamu, kita, lakuin demi kebaikan kita masing-masing. Ketika sudah tidak nyaman dengan sesuatu, makan kita harus mencari gantinya. Betul? Kalo betul, kenapa kamu nggak mau menyelesaikan masalah kita dulu?

Gimana rasanya digantungin? Secara harfiah kamu harusnya bisa ngebanyangin rasanya.

Setau saya kamu itu orangnya keras, tapi kenapa kamu nggak berani untuk tegas?
Setau saya kamu itu orangnya berani, tapi kenapa untuk ini kamu takut?
Setau saya kamu orangnya nggak suka ribet, tapi kenapa kamu biarin ini tetep rumit?

Mungkin kamu mikir dengan cuekin saya dan mengabaikan status kita bakal menyederhanakan semuanya? Oh...saya kasitau kalo kamu salah. Salah banget! It makes no sense. It makes trouble. And now, we have to face that trouble, but why you don't have any brave to?

Jadi, sampe kapan kamu bakal jadi penggantung?

21.7.13

Selasa, 09 Juli 2013

Apa-apaan...

Selamat malam menjelang tengah malam.
Curhat lagi dong biar gawl \m/

Hari ini hari patah hati nih. Bukan grgr cowok sih, tapi kali aja iya. Lebih tepatnya patah hati grgr hasil tes SBMPTN. Namanya gagal ya wajar kan? Okesip. Masih ada pintu lain kok ;)

Entah kenapa, saya percaya sama quotes-quotes yang saya tempel di samping lemari meja belajar pake post it. Salah satunya dari Ed Sheeran "Everything will be okay in the end. If it's not okay, then it's not the end."
Mantap !

Weit...intinya bukan mau curhatin itu sih. Ini mau curhatin masalah seorang cowok yang super cuek. Entah karena faktor B ato M, yang jelas dia jadi nyebelin jadinya saya males sama dia. #plak

Awalnya sih enak waktu saya SMS dan bilang saya gak lolos, tapi selanjutnya, di luar harapan. Ato saya yang terlalu mengharap lebih? Bisa jadi.
Apa salah? Masa sih? Emang nggak boleh ya kita ngarepin dukungan dan penghiburan dari pacar sendiri? *sigh
Biarlah~ toh nggak cuma dia, masih punya banyak temen yang bisa ngasih support dan penghiburan kok ;)

Yang nyebelinnya adalah pas dia nelfon nih... gak tau deh ya saya yang terlalu ngarep ato gimana, dia cerita tentang tesnya dia itulah. Mulai kurang update tentang itu. Dan suaranya, alhamdulillah, nggak sejutek sebelumnya. Oke, bagian itu masih oke.
Bagian nggak okenya di sini nih... di bagian ternyata dia cuma mau cerita itu aja. Gila nggak? Nyebelin kan?
Ada sih dia nyinggung-nyinggung dikir masalah SBMPTN dan tes mandiri, tapi cuma sekedar. SEKEDAR. Sisanya ya itu... cerita tentang tesnya ato lebih tepatnya cerita tentang dia yang nontonin orang tes.
Kecewa? Iyalah! Gitu doang? Ya, cuma gitu doang. Nyakitin, haum~

Udah, sampe situ saya males deh mau hubungin dia lagi. MasyaAllah...

Syukurnya...malemnya nih sebelum exit Twitter, saya ngetweet dulu nih. Ngetweet quotes yang tadi. Ngetweet sebelum tidur emang gawl..
Trusnya... saya nungguin, ada yang ngerespon nggak ya? Langsung deh buka "Connect".
Tadaaa....seseorang mem-favorite-kannya :D hahaha senengnyaaa
Bukan masalah apa-apanya, tapi ini ngomongin siapanya. Muehehehe
Pelipur lara gitu kali yee...
Karena pacar super cuek dan mendadak jutek dan nyebelin, jadinya kalo ada orang lain yang mengambil alih tugas itu rasanya... ya seneng! Masa bodo sama pacar. #plak

Udah direspon, disemangatin, ditabahin, diperhatiin. Mantap lah~

Pacar? Ke laut aja dulu gih~ #plak

Durhaka banget jadi pacar nih akhir-akhir ini, menghujat mulu kerjaannya. #plak
Abis gimana yaa... Masa sih dia doang yang mau diperhatiin segala macem? Nah lho, mulai keliatan kayak nggak ikhlas kan jadinya? ckckckck #plak

Well~ curhatan kali ini sungguh tentang hati yang mulai melenceng ke mana-mana. Nggak baik!
Tapi... saya orang tipe darah B ya, jadi... gimana perlakuan orang ke saya, ya begitulah saya memperlakukan mereka. Dengan ada pengecualian untuk orang-orang tertentu. *tssah

Jadi nih, sambil ngetik curhatan ini saya sambil bales-balesan mention sama seseorang itu. Bahaya banget!

Psst..saya tipe orang yang gampang suka sama orang. Jadi yaa... bahaya banget nih kalo sampe longgarin sabuk pengaman. Saya masih mikirin pacar kok. Dan masih setia sama dia selama dia nyebelinnya nggak permanen.

Radar menunjukkan bahwa saya harus berhati-hati. Salah-salah ntar malah ambil jalur belok. Bahaya~

Yuk mari nggak usah bahas itu lagi :D
Yuk mari bales-balesan mention dulu sebelum tidur...
Yuk mari kirim cium dan peluk dari jauh untuk pacar di sana :* ({})
Yuk mariii~~~



Oyasuminasai!

Senin, 08 Juli 2013

Curhaaaaaaatttttt -o- #plak

Masih cuek. Ditambah suka nggak mau ngomong kalo ada sesuatu trus bikin bingung sama bikin gelisah sendiri yang ujung-ujungnya galau sendiri trus tiba-tiba moodnya balik bagus lagi. Gila! Tuh orang emang beneran susah ditebak. Emosi berubah bisa tanpa dibayangin! Dan lebih gilanya lagi, saya masih bisa bertahan sama cowok kayak gitu. Well... kekuatan mengalah itu emang superrr!!!

Belakangan ini dia aneh. Lebih aneh dari biasanya. Super aneh!
4 hari nih tanpa kabar apapun. Hari ke-4 saya telfon, tapi dianya udah tidur. Subuhnya di hari ke-5 dia nelpon. Dan ntar siangannya saya yang nelfon lagi. Well, nada bicaranya sungguh nggak enak buat didenger. Sumpah tu. Nada ngomongnya tuh tipikal orang badmood, males, nggak niat, dan sejenis itu. Gimana nggak ngedumel dalem hati cobak? Tapi teteup... nada bicara dihalusin biar dia nggak makin menjadi-jadi.

Trusnyaaa... di hari selanjutnya, di telfon, yah nada bicaranya masih sama. Pengen gue lempar pake sepatu boots babe! Nyebelinnya! Salah gue di mana, dia nggak mau kasitau. Gue minta maaf, dianya maafin setengah hati, ditambah sebuah kalimat yang sungguh makin membulatkan niat buat ngelempar sepatu boot: "ya, syukur dah nyadar"
GILAAAA!!! Kurang nyebelin di sebelah mana coba bilang???

*dari "saya" sampe "gue" saking emosi*

Oke... temen-temen, nope, sahabat gue menyarankan gue untuk bersabar dan minta maaf lebih tulus dan melakukannya dengan lebih dari sekedar berkata-kata. Gue sih oke-oke aja, tapi dianya yang terus sibuk dengan alasan mau fokus buat tes tentaranya. Gue nggak bisa maksain. Gue mau ke rumahnya, dia bilang nggak boleh. Jadi, tindakan apa yang bisa gue lakukan kalo dianya sendiri nggak ngasi lampu ijo? See?

Dan sampe detik ini gue nggak tau masalah apa yang bikin dia kayak gitu. Gue mau nanya, percuma, guys! Nggak bakal dikasitau. Jawaban most sayingnya dia tuh cuma satu: "percuma saya bilang, pikir dah sendiri!"
Haumm... gila! Sebagai manusia yang nggak sempurna, gue butuh orang lain untuk memperbaiki gue dengan bilang salah gue di mana dong. Tapi dia nggak mau ngebantu. Ckck...

Ohya! Kata sahabat gue, Kevin, waktu dia ngomong tentang cinta, dia cuma menekankan pada dua hal: keikhlasan dan kejujuran. Bener kan?

Keikhlasan untuk berbagi, menerima, melindungi, berkorban, dan bertahan.
Di sini gue mau ngomongin pengorbanan ah. Soalnya kemaren dia pernah nyinggung soal itu dan gue nggak suka caranya dia menuntut sesuatu yang harusnya dilakukan dengan ikhlas tanpa paksaan ataupun diminta. Iya, kan?
Oke, itu tentang pengorbanan.
Kemaren sebuah kalimat nyebelin dari dia adalah: "wah, ndak ada pengorbanannya ni."
Nyebelin! Gue nggak suka! Sama sekali! Tolong deh ya, kalo berkorban nggak ikhlas, mending jangan. Ato mungkin gue yang emang keterlaluan karena nggak pernah melakukan pengorbanan yang cukup berarti buat dia, di mata dia? Hmm...
Baiklah, gue masih harus berpikir keras untuk melakukan sebuah pengorbanan yang bisa dia perhitungkan, jadi besok-besok dia nggak bakal nuntut lagi. Duh, sejak kapan pacaran jadi repot? *sigh #plak

Okesip.

Jadi, sekarang gue harus berusaha introspeksi diri gitu ya? Kenapa nggak dia juga? Salahnya bukan di gue aja deh...
Hal ternyebelin saat ini adalah harus ngeraba-raba punya salah apa tanpa clue sedikit pun.
Kayaknya sih gue tau, tapi... masa iya itu-itu lagi? Kalo gue nggak bisa ngerubah "itu" gimana dong? Toh dia juga punya sifat yang nggak bisa dirubah kan? Kalo gue nggak bisa ngerubah "itu", apa gue harus jadi orang lain demi dia? NO! Kalo "itu" nggak berubah, apa gue sama dia bakal tetep gini-gini aja? Kalo "itu" nggak berubah, apa gue harus terus-terusan ngerasa bersalah dan ngedengerin suara juteknya dia tiap nelfon? *sigh


Lagi demen denger lagu bagus nih! Lagunya Dochi Sadega yang Dalam Kelam.
Kayaknya nih lagu isi hati mantan nih... gue jadi keinget dia terus belakangan ini, semenjak si doi jutek kayak cewek PMS. wkwk
Dosa nggak sih? Salah sih iya. Abisnya... nggak bisa dipaksain juga kan ya? Tapi tetep kok... hati gue masih gue titip sam doi, semoga aja masih dijagain kayak gue yang berusaha jagain hatinya doi. #ciee


Gue sering banget kangen sama dia (pacar), tapi tiap kali dia nelfon trus denger suara juteknya dia, rasanya gue pengen bentak dia sambil bilang, "bisa nggak itu suara nggak sejutek itu? Pengen gue matiin aja nih telfonnya! Lo kira enak ya ngedengerin nada bicara lo yang kayak gitu? Kalo lo gue gituin, lo pasti ngedumel blak-blakan. Iya, kan?!" *inhale-exhale*


Fyuh...
Judulnya sih gue bingung.
Gue bingung harus bersikap gimana sama dia sekarang. Gue baik-baikin, dia tetep jutek. Ntar kalo gue jutekin balik, dia bisa lebih jutek. Parah!
Nah, kalo gue cuekin, nanti salah gue makin banyak dan dia ngomongnya makin hemat. Ih, hebat!
Sekarang gue mesti gimana dong?

Hari ini dia cuman SMS gue sekali (3 SMS), setelah itu nggak ada lagi.
Gue aja sih yang SMSin dia, dan ya iyalah nggak ada balesan.
Gue mau nelfon, males ngedenger suaranya yang jutek itu. Kalo gue ngomong jujur, ntar dia bilang gini, "kenapa? nggak suka? trus sekarang maunya gimana? putus?" ato nggak gini, "kenapa? bosen? Nggak kuat? Mau putus?" #plak *gue tampar dia*

Kalo gue kasar dan nggak mikir, gue pasti udah balikin tuh pertanyaan-pertanyaan ke dia. Iya nggak sih?

Kok gue jadi emosi kalo mikirin dia yang begitu ya? Susah banget dingertiin tuh anak makin ke sininya -__- arrrrgh~ dosa banyak kan jadinya gue gara-gara suudzon ke dia. *elus dada*
Makin dosa lagi nih... gue ngumbar ke-badmood-an gue ke dia yang kayak gitu --"

Aaaaaaaaaannnndddd..............................................gue males! lalalala~~~

Gue hampir kehabisan ide tentang gimana gue mesti bersikap dan berkata-kata di depan tuh makhluk~
Errrr~

Jumat, 14 Juni 2013

Facing Mr. SuperCuek

Hola~ Entah cuek apa gimana... orang yang satu itu... mungkin lebih dingin dari suhu di Antartika. Mungkin. Tapi dia gak dingin, dia cuek. C-U-E-K.

Gimana yaa...
Orang tersulit dihubungi itu... dia.
Ditelpon, kalo gak pas timingnya, pasti gak bakal diangkat.
DiSMS... hmm... kalo dibales, itu namanya keberuntungan banget! Bisa jadi dalam seminggu, di antara belasan SMS, cuman satu ato gak dua yang dibales. See?

Cara menghadapi orang cuek lebih susah daripada menghadapi orang nyebelin.
Dan secuek-cueknya cewek cuek, masih ada cowok yang lebih cuek lagi.

Gimana rasanya kalo cueknya cowok udah tingkat dewa? Krik... krik... krik.....

Dilema bak CherryBelle. Ngadepin cowok super cuek itu bikin pengen berdiri di depan muka dia trus ngomong biar gak dikacangin. Ngadepin cowok cuek yang ngomong secukupnya itu bikin pengen meluk dia, biar sekalian nggak usah ngomong aja tapi kita berinteraksi dalam hening dan merasakan aliran cinta (*Tssah) yang menjalari tubuh masing-masing, dari ujung jempol kaki sampe ke hati trus ubun-ubun. Eaaa~

Untuk cowok cuek, tolong ya... cueknya jangan makin menjadi-jadi.

Selasa, 04 Juni 2013

Better than Love

Seemed impossible, seemed absurd.
I didn't even know you before.
Kept my distance, closing in.
I don't mind caressing you skin.

What did you say, what did you do.
Somehow, I feel I'm enchanted by you.
Flying high on a mountain high.
Suddenly you look as bright as the sky.

Something old, something new,
Something I didn't thought could be true.
Have I forgotten or have I never
felt like this, as light as a feather.

Not interested in love, but I'm attracted to you.
I hope that you feel the same way too.
A little too fast, but way too long.
Though I'm not sure where I belong.

Something old, something new.
Something I didn't thought could be true.
Love's too strong and a bit cliche.
For now this is enough, I've got a long way.

Something old, something new.
Something I didn't thought could be true.
I'm afraid to ask, but I need to know.
Would you want me to stay, or, would you want me to go?


These are my feelings.
I hope you understand....


Kamis, 09 Mei 2013

Puisi

Sebuah untaian puisi bisa begitu indah atau bahkan begitu penuh dengan keambiguan. Sebuah puisi bisa memengaruhi emosi pembacanya, membawa pembacanya menuju kepada atmosfir yang berbeda. Dan setiap koneksi kata-katanya bisa jadi begitu rapuh atau sangat kuat.

Sebuah untaian puisi tak semudah sekilas membacanya untuk memahaminya. Sebuah unataian puisi butuh waktu untuk dipahami dan butuh kesabaran untuk dimengerti dan butuh keinginan untuk disukai dan butuh ketulusan untuk mengintip maknanya.

Tahukah kau? Kau seperti puisi.

Sekali membaca puisi, belum tentu bisa temukan apa yang disiratkan.
Sekali bertemu dan berbicara dengamu, belum tentu bisa mengenalmu walau sempat berjabat tangan dan bertukar nama.

Dua kali membaca puisi, mungkin mulai bisa meraba maknanya.
Tapi, dua kali bertemu denganmu bukan berarti bisa dengan mudah masuki duniamu yang bahkan sulit untuk dipahami.

Tiga kali membaca puisi, bisa saja berhasil ikut terbawa dalam emosinya.
Namun apakah tiga kali pertemuan bisa membuatmu begitu mudah untuk dipahami?

Tahukah kau? Kadang puisi lebih mudah dipahami bila dibandingkan dengan dirimu.

Mungkin kamu adalah sejuta puisi yang butuh berjuta kali lipat pertemuan agar bisa mengenal, mengerti, dan memahamimu.


Di saat aku merasa mengerti kamu, ternyata itu adalah satu dari berjuta bait yang harus ku pahami.

Jika kamu seperti puisi, maka ada aku adalah pembacanya yang tertarik untuk memahamimu. Jika memang begitu adanya, maka izinkan aku untuk memahamimu dengan mengikuti bait-baitmu.

Minggu, 05 Mei 2013

Kamu...

Kadang rasanya udah bisa ngebaca gimana kamu dan mampu ngikutin arahmu. Kadang juga rasanya berhasil ngendaliin mood dan emosimu. Tapi pas kamu lagi bad mood dan tiba-tiba gak mood buat ngapa-ngapain sama sekali, saya ngerasa belum berhasil buat ngertiin kamu.

Di saat yang bersamaan, di saat saya ngerasa belum bisa ngerti kamunya gimana, saya mikir gimana caranya biar bisa paham sama kamu. Di saat yang sama, saya berusaha menjadi penyeimbang mood kamu yang amburadul. Di saat kamu kesel, saya berusaha jadi orang yang mau dan bisa dengerin keluhanmu. Cuman sayangnya, kalo kamu bad mood, kamu jarang mau cerita apa penyebabnya. Dan saya gak bisa paksa kamu buat cerita karena saya percaya kalo setiap orang berhak punya hal privasi yang cuman pengen disimpen sendiri ;)

Di saat mood kamu stabil, saya seneng. Soalnya kamu jadi orang yang gampang diikutin dan itu yang saya suka. Di saat yang bersamaan, saya khawatir nanti kalo-kalo mood kamu belok arah dan kamunya jadi bad mood. Kalo bad mood, kamu susah dikendaliin. Beneran deh~

Dan di samping itu semua... saya tetep sayang sama kamu dan susah buat mau menyingkir dari sisimu di saat kamu lagi bad mood. Di saat kamu lagi bad mood adalah saat di mana saya ngerasa harus tetep di sampingmu. Begitupun di saat kamu down, kecewa, dan merasa kurang puas akan sesuatu. Karena kamu... berarti buat saya :)

Maaf ya kalo kadang usaha saya buat ngertiin kamu itu malah jadi sesuatu yang bikin kamu malah jengkel dan kesel. Namanya juga usaha, iya kan? ;)

Semoga saya makin jago dalam ngebaca sifat kamu, ngikutin jalanmu, dan bisa ngerti kamunya gimana. Aamiin o:)

Teori Pasir

Seorang teman pernah cerita ke saya kalo ayahnya pernah bilang sesuatu tentang bagaimana mengendalikan sebuah hubungan.

"Hubungan itu jangan terlalu dikekang, nanti cepet putus. Kayak pasir. Pasir itu kalo digenggam bakal cepet abisnya, tapi kalo pasir itu hanya sekedar dipegang, maka dia akan diem."

Sabtu, 04 Mei 2013

04.05.2013

Hai! Anggep aja lagi ngomong sama kamu yaa~


Tadi kita ketemu di sekolah. Sebelumnya, subuh itu kamu nelpon. Biasanya saya denger. Tapi ternyata yang tadi subuh nggak.

Seneng deh ketemu :D Walaupun tiap ketemu selalu speechless -_- tapi seneng aja ngeliat kamu yang saya kangenin, hihi :$

Abis itu tumben ya jalan berdampingan lagi biarpun sebentar. 


Trus kamunya ngilang~ Pas saya lagi tidur siang, kamu nelpon. Syukur aja saya kebangun.

Malemnya, saya ngizin keluar sama kamu. Balesanmu kerasa beda. Dugaan saya tentang kamu yang kalah futsal ternyata bener, tapi bukan di situ masalahnya.

Akhirnya, maleman lagi kamu nelpon dan bilang kalo kamu lagi bad mood. Well, kamu selalu gak mau cerita tentang hal-hal yang bikin kamu bad mood. Okay, I appreciate it, Love.

Selebihnya, saya gak bisa tidur dan akhirnya nulis postingan curhat ini *sigh*

Semoga moodnya segera baik yaa. ily!

Sabtu, 27 April 2013

26.04.2013

Hari ini tour seharian penuh sama temen-temen Clarity, sayangnya dia gak ikut karena gak dapet izin dari bapaknya. Total yang ikut tour 18 orang dari 44 orang. Dan 18 itu terbagi dalam 3 mobil.

Paginya dibangunin, pas mau berangkat ditelpon, pas ngisi bensin ditelpon. Selanjutnya no contact lagi. Sampe pas transit sore, saya sms, dia nelpon, tapi gak kedengeran.

Malemnya, setelah perjalanan panjang yang menegangkan dan menyenangkan,  saya nelpon. Tapi... ada yang aneh dari suaranya. Kayak... males ngomong, bad mood, ato kecapekan. Dia gak mau bilang ada apa, ya udah, saya gak berani maksa bikin dia ngomong, mungkin nanti setelah agak baikan moodnya dia, dia mau cerita.

Ngomongin soal dia, tadi di jalan saya sempat mikirin dia dan gimana saya ke dia. Ternyata, saya nganggep dia lebih egois karena gak mau ngikutin gimana saya, tapi... saya salah. Dia gak begitu. Dan nyatanya, saya yang egois.

Ngerasa bersalah udah menghakimi dia semau saya, sekarang entah gimana ya... perasaan gak enak.

Pas buka FB, ada statusnya. Dan dari isi statusnya, dia lagi galau. Bukan galau grgr pacar, tapi galau kayaknya berkaitan dengan orangtua. Dan... kalo boleh, saya  pengen tau ada apa. Berhakkah saya untuk kepo?

Well, for you to know, that I'm here ready to listen to your problem and be on your side through it :)

Selasa, 23 April 2013

23.04.2013

Hai! Mau ngepost puisi nih~ Insipirasi emang nggak bisa disangka kapan dan di mana munculnya. Puisi ini tiba-tiba muncul pas lagi bengong nungguin bel kelar UN B.Inggris....

Teringat tentangnya, mengundang sejuta kata indah untuk teruntai menjadi bait-bait yang merdu. Tssah~


Ketika bertemu
Dua hati yang masih sendiri
Masing-masing berjalan dengan arahnya

Ketika betemu
Dua hati yang tak ingin menyapa
Masing-masing terus berlalu

Ketika cinta mendesir
Berlalu di antara kedua hati
Menyipratkan rasa untu hati-hati yang sepi

Ketika cinta menyapa
Dua hati masih acuhkannya
Dan terus masing-masing berlalu

Ketika cinta mengetuk
Ketika cinta membuka pintu
pada dua hati yang terlalu angkuh
Ketika cinta mampu 
meniupkan kasih sayang

Ketika cinta mampu
Dua hati mulai merindu

Dua hati tak bicara
namun mampu merasa

Dua hati harusnya tak lagi angkuh
Bagaimana mengacuhkan cinta yang begitu lembut?

Dua hati tak mungkin mampu
perjuangkan apa yang hati paksakan
Kekuatan cinta, meski kecil
tetap saja besar
bagi dua hati yang terlalu angkuh

Dua hati yang sendiri
tak akan mampu sendiri untuk selamanya

Datangnya cinta yang sesaat
Menyadarkan dua hati yang angkuh
bahwa tak sendiri lebih baik
Tundukkan keangkuhan itu
Rasakan bijaknya cinta

Dua hati yang angkuh
Pada akhirnya takluk
oleh cinta yang berlalu

Dua hati yang angkuh
Masih tetap angkuh
Namun akan menaklukkan keangkuhan itu

Karena cinta...
memiliki kekuatan tulus
memiliki rasa manis
memiliki sikap bijak
Yang mampu merubah
hati-hati yang angkuh.


Kenapa pake "Dua hati yang angkuh"?
Karena... memang begitu. Angkuh. Bukankan kata yang tepat untuk menggambarkan dua orang dengan sikap egois yang cukup besar, bahkan kepada hatinya sendiri?

Semoga hati yang di sana segera pulih dan kembali menjadi bintang yang benderang di Bumi. Menerbitkan senyum di setiap pagi. Menggoreskan warna-warni setiap hilang hujan. Menyejukkan setiap terik. Menyinari setiap malam yang pekat.

Untuk cinta, jangan sungkan untuk tetap tinggal di dua hati yang mungkin masih angkuh dan ajarkan cara untuk bijak :)

Puisi itu... tentang kamu. Karena puisi itu ditulis untuk kamu.


Selamat malam <3

Kamis, 28 Maret 2013

Susahnya orang jadi cewek cuek ~

Konichiwa mina !!! ^^

Di siang bolong yang berangin ini saya mau berbagi kisah yang berpotensi bikin kalian "agak" galau. Wkakakaka, anak gaul pasti kenal galau \m/ yang gak kenal galau yaaa berarti manusia masa pra sejarah, wks.

Okeee...
Di siang yang berangin ini pengen bilang kalo ternyata jadi cewek cuek itu susah
Paling susah itu pas bagian jatuh cintanya, guys! Pas jatuh cinta, cewek cuek itu bisa bertransformasi jadi cewek yang super duper perhatian! Bisa-bisa nih... satu debu di muka si dia bakal diperhatiin juga. Meeeennnn!!! Bayangin betapa dahsyatnya jatuh cinta itu.

Ralat. Itu tadi bukan susahnya jadi cewek cuek, itu tu sisi ajaib dari cewek cuek yang jatuh cinta.

Bagian susah yang sebenarnya adalah... di saat si cewek cuek jatuh cinta sama cowok yang juga cuek. Dan tingkat kesusahannya akan semakin meningkat pas udah sampe di tahap pacaran.

*jengjeng*

Pas awal-awal pacaran... efek-efek PDKT masih ada nih, perhatian masih dalam tahap bikin ngefly. Makin ke sini... si cewek cuek bakal ngedapetin lagi sifat cueknya dan di saat yang bersamaan dia bakal ngerasa bingung sendiri gimana harus bersikap ke cowoknya yang cuek juga. Random!

Ntar kalo cowoknya yang cuek dicuekin sama ceweknya yang cuek, cowoknya bakal ngambek. Dan kalo cowoknya yang cuek itu udah ngambek, si cewek cuek bakal lupa sama sifatnya cueknya dan berusaha keras buat minta maaf sama ngebujuk si cowoknya yang cuek biar nggak ngambek lagi. Kelar itu, mereka so sweet-so sweetan lagi deh :3

Tapi intinya mah... kalo cewek cuek itu jangan dipaksa buat perhatian, ntar sekalinya dia perhatian hati-hati aja atep rumah bakal jebol, wkwkwkwk

Oke, saya bercanda banget! Nggak pernah (sering) ngebayangin kalo ada cowok yang senyum-senyum sendiri di kamar abis baca SMS ceweknya yang bikin dia ngefly dan melting abis, wkwk

Di siang yang semakin berangin ini, mendadak si cewek cuek kangen sama pacarnya yang cuek juga....

Well, ternyata sesusah-susahnya jadi cewek cuek itu adalah di saat dia nggak pengen dicuekin tapi dia tetep cuek. Kata seorang teman dekat, kalo pengen diperhatiin itu mulailah untuk memberi perhatian.

Sebagai cewek cuek, pasti itu cukup sulit. Yaaah, secuek-cueknya orang cuek ternyata ngerasa sedih juga kalo dicuekin sama orang yang berarti buat dia :')

Pacaran sama orang yang juga cuek itu ngajarin kalo dicuekin itu nggak enak, ngajarin juga kalo jadi orang jangan cuek-cuek amat, sekalian juga kalo kangen, biarpun cuek, jangan gengsi bilang kangen. Karena bisa dibuktikan kalo kebanyakan orang cuek itu rada nggak peka. *nunjuk diri sendiri*

Trus yaaa... paling nyebelin pas lagi kangen, pas lagi pengen diperhatiin, pas lagi pengen denger suaranya dia, dianya malah lagi punya kesibukan dan... yaaah, untuk munculin cuek buat rasa-rasa itu tuh yang beneran susah. Kalo masalah perasaan, cuek itu susah. Karena perasaan itu keras, nyata, dan nyolot. Dicuekin mahy nggak mempaaannn~

Sekarang, abis stalking (hihihihi) mood membaik dan punya semangat untuk meminimalisir sifat cuek (y)

Yah, kalo kangen, bilang kangen.
Kalo sayang, bilang sayang. Tapi jangan cuman ngomong aja, buktiin kalo emang bener sayang! (kata cowok cuek)
Buang jauh-jauh malu sama gengsi! (kata cowok cuek)

Kata temen, jadi cewek itu emang ditakdirkan nggak boleh cuek, soalnya nggak baik.
Ekspresi saya pas ngedengerin temen ngomong gitu cuman -__- "gimana dong? Settingan saya dari sononya udah cuek -__-"

Cewek cuek yang jatuh cinta sama cowok cuek itu... mungkin aja punya siklus yang begini:
Cewek perhatian, cowoknya seneng.
Cewek pengen diperhatiin, ngasi-ngasi kode, tapi cowoknya nggak ngeh, akhirnya ceweknya krik-krik sendiri.
Cowok pengen diperhatiin, tapi ceweknya lagi capek perhatian dan lagi cuek, cowoknya ngambek seolah-olah ceweknya salah terus. Akhirnya ceweknya nggak cuek dan perhatian sama cowoknya, cowoknya nggak ngambek lagi. Mereka so sweet so sweetan berdua~
Cewek cuek dan cowok cuek lagi kasmaran, dua-duanya saling perhatian. Pasangan ideal (y)

Hahahahahahahaha *ngakak mak lampir*
Itu siklus ngarang, ngaco abis! Tapi kalo mau ditelaah sih ada benernya, iya kan??? B-)

Udah yuk, ntar cewek cueknya galau. Galau di siang berangin itu nggak baik. Nanti salah-salah pas lagi galau nongkrong di atep rumah trus masuk angin, malemnya dikerokin sambil sendawa, pas cowok cueknya nelpon malah ketiduran. Rugiiiiii ~~~

Dear pembaca yang sedang bingung, maafkan kesalahan saya karena udah ngetik postingan ini, ya :) Semoga kalian tidak dibikin mual grgr bahasa yang sotoy abis diikuti teori yang gak kalah sotoynya. Pure, postingan ini hanya curhatan belaka.

Terima kasih karena ketabahan kalian dalam membaca postingan absurd ini, terima kasih karena tidak muntah di hadapan postingan ini.

Dengan penuh rasa hormat, saya pamit dulu. Yang mualnya ditahan dari tadi, silakan ke kamar mandi :') Semoga cepat pulih.


CHAO!
Salam sayang untuk cowok cuek yang agak labil di sana, iloveyou :*


*backsound: Andra and the Backbone - Sempurna*

Selasa, 19 Maret 2013

Rindu

Dulu... aku mengagumi sesosok pemuda. Tampan? Mungkin tidak begitu. Keren? Mungkin dia memang keren. Tapi... entah mengapa aku belum menemukan alasan yang tepat mengapa aku mengaguminya.

Dulu... aku mengenalnya cuek, pendiam, misterius, dan tenang.

Sekarang... aku tidak mengenalnya seperti dulu. Tidak semisterius dulu, tidak sependiam dulu, dan... aku sulit mengenalnya seperti dulu.

Dulu aku bisa jatuh cinta setiap hari padanya. Mengapa kini begitu sulit?

Dulu aku bisa tak merasa bosan. Mengapa kini tak semudah dulu?

Sebelum ini aku mengetahuinya, tapi tak ku duga mampu ku rasakan ini. Bosan. Dibalik rindu, terselip bosan. Berbahaya....

Bagaimana bisa bertahan jika tak mengalah?
Sampai kapan akan mengalah?
Akankah secepat ini menyerah?
Ayolah!

Bisakah dia mendatangkan perasaan jatuh cinta setiap menatapnya seperti dulu?

Harusnya hati memahami jika ia sudah siap untuk begini. Tapi nyatanya hati punya batasan untuk mengerti dan kini ingin diberi sedikit saja perhatian.

Ketika rindu sudah datang dan sulit terungkapkan, siapa yang salah?

Ketika rindu itu terasa keliru, siapa yang disalahkan?

Ketika rindu itu isyarat untuk berlalu, apa yang baiknya dilakukan?

Ketika rindu itu hampir lenyap dan mungkin tidak akan kembali, bagaimana selanjutnya?

Bagaimana jika ini adalah rindu yang sebenarnya rindu? Rindu yang benar-benar merindukan segalanya? Rindu yang merindukan masa lalu? Rindu yang bisa saja terlarang? Rindu yang mungkin saja tak seharusnya?

Ah, begitu letih mengurai rindu yang belum habis tersampaikan. Sampai nanti mungkin akan dipendam. Sampai nanti pada saatnya akan terobati. Sampai semua rindu akan terasa benar kembali.

Ayolah, hati ini harus percaya bahwa rindu sepenuhnya untuk dia, pemuda yang dulu membuatku jatuh cinta. Dan hingga kini masih saja membuatku jatuh cinta hingga merindu.

Galau Bolong

Serba salah, kyaaaa

Ini dari kemaren rasanya gimanaaaa gitu. Sekarang lagi bingung gimana caranya bilang kangen ke pacar. Elah, penggalauan di siang bolong -,- gak mutu yeee

Baru tau banget gimana rasanya kena sifat cueknya orang. Yah, biasanya sih saya yang nyuekin, tapi ternyata... dicuekin itu gak enak ya ._. *krikkrik~

Gimana caranya adalah kalo mau diperhatiin ya kasi perhatian (kata Kevin).
Gimana caranya ngasi perhatian kalo SMS gak deliv? Hisatsu Teleport??? wkwk

Agak gimana gitu yaaa galau siang-siang gini -___-

Oh! Hari ini dia keliatan lebih ganteng dari biasanya, hihihihiihihi :$

Hadeh, ini masih galau nih. Bingung mesti gimana, padahal gampang aja sih, isi pulsa dikit, telpon, bilang kangen, udah. Cuman....jam-jam segini nih jamnya dia tidur siang, kalo dia gak futsalan. Hmm...

Baru tau nih, ternyata secuek-cueknya orang cuek kalo udah dicuekin sama orang yang disayang rasanya nyebelin.

Okesip. Sukses agak galau siang-siang gini grgr kangen yang belum tersampaikan. Ciaaaannnsss~

Ntar malem pokoknya gimana pun jalannya harus keluarin unek-unek! Dari mulai perasaan kangen yang bikin galau sampe protes grgr dia cuek. Okesip? Siippp (y)

Pengen juga bilang, "Kapan-kapan jalan, yuk!" ciaaaciaaa  (/_\)


Minggu, 10 Maret 2013

Personalities.

First 16 udah lewat.

Tapi konfliknya lumayan sering. Grgr hal kecil. Yaaah, mungkin emang sayanya yang kurang peka ato sensitif ato apalah. Yaaah, kayaknya saya sama dia masih sama-sama egois dan gak mau ngalah. Saya akui deh kalo dia emang lebih sering ngalah dan bersikap lebih dewasa. Mungkin bagian itu yang belum saya jagoin. Wkwk

Tapi... sayang banget kan kalo apa yang udah kita perjuangin harus kita lepas gitu aja. Jadi, tiap ada konflik gitu saya wajib takut. Kenapa? Yaaa...gak usah ditanya "kenapa" bisa gak?

Kalo udah begitu, pasti deh saya dibikin mikir. Dibikin galau sih udah pasti. Dibikin gak nafsu makan juga, bahkan tidur pun bisa jadi gak nafsu ._.

Pada akhirnya, saya nyadar kalo saya yang salah. Dan saya kesel kenapa mesti kesalahan yang saya lakuin itu sama -_- Yaaah, itu deh gak enaknya jadi orang yang kurang peka. Ditambah egois.

Oke, stop menyalahkan diri sendiri! Eitt, bukan berarti saya mau nyalahin dia juga sih. Tapi setidaknya saya maunya kita sama-sama belajar. Terutama buat ngalahin diri sendiri.

Ada hal yang kadang bikin saya sebel sama dia, tapi juga ternyata itu ada di saya. Jadi.... introspeksi dirilah. Kalo gak suka dicuekin, jangan cuekin orang. Endingnya ya belajar buat jadi orang yang lebih baik lagi.

Kurang-lebih saya udah bisa ngebaca dia gimana, dan yang sampe sekarang masih saya belum bisa yaitu ngebaca diri sendiri gimana. Jadinyaa... agak-agak linglung sendiri kalo udah dikasi pertanyaan yang jawabannya tentang pribadi diri sendiri.

Emang bener, nilai orang lain itu lebih mudah daripada nilai diri sendiri. Makanya ya kita tu wajar kalo butuh orang lain dalam hidup. Ya, kayak pacaran ini.

Kadang mendadak galau kalo mikirin gimana kalo gak ada dia, haha. Soalnya dia ngilang sehari aja bisa galau parah, apalagi udah gak sama dia. *eh

Gimana akhirnya, yang sekarang ada diajalanin aja deh :) *wisdom.

Oya, kalo boleh pamer dikit nih, saya orangnya suka bijak gitu... Tapi kalo udah ngomong sama dia, entah sifat bijak saya tu ilang ke mana. Gimana ya, soalnya dia juga bijak sih. Kan bingung jadinya -_-

Abis gitu, kadang dia suka ngelakuin hal yang saya juga suka, misalnya memotivasi orang lain. Dan dia ngakunya motivasiin orang itu gampang, gak kayak motivasiin diri sendiri, rada ribet. Yaelah, sama. Tapi sekarang saya udah bisa lebih memotivasi diri. Cuman... masi suka juga mendikatatorin orang :D hehe

Oya, kemaren saya bilang ke dia biar jangan suka kayak anak kecil. Setelah itu saya nyesel. Kenapa? Karena gak pake dipikirin juga saya nyadar kalo saya yang sering kayak anak kecil. Malu x_x Tapi ya udahlah, yaa...

Kok saya mikirnya gini, ya? Saya sama dia harus punya banyak perbedaan. Gak tau deh kesambet apa sampe bisa tiba-tiba mikir kayak gitu ._.


Minggu, 03 Februari 2013

Love

Konbanwa minna!!~

Ada banyak sekali perkembangan sejak postingan terkahir.

16 Januari 2013.

My wish, second and will be better.


Weirdnesses are...
Kalo lagi sebel grgr dia ngilang, pas dia muncul malah sebelnya yang ngilang :D
Pas lagi kangen, kadang ada koneksi di semesta yang bikin kita saling melepas kangen *cieee

Terlalu banyak yang pengen diungkapin. Kalo diturutin, yang ada jari malah keriting ngetiknya. Biarin awet di memori aja deh yaaa...
"Setelah pacaran, 'suka' aja gak cukup. Bakal ada banyak hal yang mengikuti itu. Kita harus bisa saling mengerti, saling percaya, dan yang paling penting, kita harus bisa jaga komitmen." -Love United
Ya, rasa suka aja emang gak cukup. Salahkah kalo sayang? Gak kan? Okesip.
Masalah saling mengerti, I think we did.
Masalah saling percaya, I think we also did. Cuman, saya aja sih masi sering parno -_- Tapi dia selalu ada buat ngusir keparnoan saya itu. Well, I think I love him and I did.
Masalah jaga komitmen... kita berusaha! Karena menurut saya, sebuah perjuangan untuk meraih sesuatu itu harus dilanjutin dengan perjuangan untuk mempertahankan apa yang sudah diraih. I'm going to fight for this! Both of us.

Dan di antara tentang dia, salah satunya adalah romantis. Haha, keinget mawar @--<

Selanjutnya, tentang saya dari dia; keras kepala, egois, dan gak mau ngalah.
Ehem... ayo bikin saya lebih lembut :p

Kemudian, tentang dia dari saya; gak beda jauh, dia juga keras kepala~

Sekarang, yang saya rasain itu jatuh cinta. Iya, masih jatuh cinta. Jatuh cinta sambil sayang sama orang gimana sih? Ya... kali aja begini <3

Berawal dari rasa suka, tegaskan rasa itu. Beranilah untuk mengakui rasa itu.
Setelah itu nyata, maka siapkan perjuangan untuk dia yang berhasil bikin rasa suka itu datang. Dan kalo udah  bukan 'sekedar suka' tapi 'jatuh cinta', mantapkan hati.
Gak perlu buru-buru yang penting setiap momennya bisa membekas dan menumbuhkan semangat baru.

Setelah itu... rasa sayang itu pasti ada. Ya, rasa sayang itu penuh kata.

Malem ini, kangen kamu.
Intinya, sih 'Good night, Love!' gitu...hehe :D

Oyasuminasai!!!~

CHAO yaaaa <3