Selasa, 29 April 2014

untuk malam ini

kadang, ketika malam datang dan kau merasa lelah akibat berkegiatan. aku menatap layar ponsel sambil berpikir; menyuruhmu lekas tidur atau menahanmu untuk tetap terjaga. seringkali aku mengutamakan ego dan menahanmu untuk tetap terjaga.

aku tak ingin merasa sendiri setelah semua terlelap dan aku terjaga, terusik oleh pikiran-pikiran yang bergejolak. kemudian aku tau bahwa kau yang bisa ada, namun aku pun sering merasa tak tega. bagaimana mungkin aku menahan kantuk akibat lelahmu hanya untuk menemani kesepianku?

malam ini aku memaksamu segera terlelap. sungguh, aku masih ingin ditemani. tapi aku tak ingin menoreh luka di hatimu lagi akibat emosi yang sedang meluap-luap oleh satu sebab. lebih baik aku merasa sepi daripada menyakiti hati orang lain, belum tentu aku termaafkan.

maka di sini aku, duduk di depan layar komputer lipat, mendengar suara televisi yang mengocehkan hal yang tak ku mengerti, politik. terbesit rasa bersalah dan menyesal atasmu, namun aku memilih untuk tak memikirkan itu, hanya akan membuatku merasa semakin jahat.

ingin menangis aku rasanya. hendak berbagi cerita denganmu, namun tak tega dengan kalimat lelahmu. biarkan saja aku yang mengalah. meski aku tak tahu kau benar pergi tidur atau hanya sekedar meninggalkanku agar tenang saja, semoga lelahmu lenyap.

maaf ya untuk malam ini aku bukan seorang yang biasanya membuatmu sejuk. orang itu malam ini sedang tersulut emosi yang jika sedikit diusik akan merembes ke mana-mana.

maaf ya untuk memaksamu dalam melakukan banyak hal hingga saat ini.

terima kasih sudah begitu sabar :')

selamat malam.

Jumat, 25 April 2014

Filosofi Kucing

tanggal 23 April kemaren abang Zombie ngasi late gifts.
lucu sekali sih cara ngasihnya, soalnya saya udah tau gelagatnya xD
tapi, supaya dia nggak sedih dan kriik... jadi saya kemudian akting gak tau apa-apa ;)

sampe rumah, saya buka late giftnya...
isinya boneka sama t-shirt Chelsea gitu :3
ini dia salah satunya...
Peelo ^_^
saya inget penampakan boneka ini di sebuah kartun, waktu itu lupa.
sekarang udah inget.
ya, dia Oggy dalam kartun Oggy and the Cockroaches.
Oggy, si meong bloon yang dijahilin sama kecoa-kecoa odong -,-
ini kenapa dikasih si meong bloon sama Zombie --'

...
ternyata, Zombie punya filosofi sendiri tentang kucing:
"seberapa pun joroknya dirimu, seberapa pun bencinya kamu akan akibat dan hal
yang terjadi karena kejorokan itu, 
kamulah yang akan bertanggung jawab."

maksudnya:
"kalo kita suka sama seseorang, kemudian kita memiliki perasaan suka maupun benci 
sama dia,
suatu saat apa yang akan dia tunjukkan (balas) ke kita adalah
cerminan dari apa yang kita berikan."

masih bingung?
sama.
sepertinya itu menjurus ke hukum karma...
jadi, kalo kita baik ke orang maka suatu saat kita akan bertemu dengan orang 
yang akan bersikap baik sama kita.
sebaliknya, kalo kita jahat ke orang maka suatu saat kita akan bertemu dengan orang
yang sikapnya akan tidak baik sama kita.
sepertinya begitu... *manggut-manggut*
jadi, maksud dari filosofi itu buat saya apa, ya?
over all, thank you for those late gifts, ya! ^_^

Sabtu, 12 April 2014

Berapa Lama Lagi

membiarkanmu sendiri?
tolong jangan tanyakan itu
seharusnya kau sudah mengetahui jawabannya.
ya, aku tidak akan membiarkanmu sendiri.
tapi kaulah yang membiarkan dirimu menyendiri sendiri.

ketika aku berusaha menyamai langkahmu
dan berjalan mengikuti jalanmu
terkadang aku tertinggal
kemudian aku tersesat.

aku tak akan menangis karena tertinggal,
aku akan berusaha menyamai langkahmu.
aku tak akan berteriak karena tersesat,
aku akan berusaha kembali mengikuti jalanmu.

meski terkadang aku tak mampu menguasai diri,
aku mencoba untuk menahan amarah yang
seperti meledak-ledak.

akankah aku mampu lebih lama lagi?
untuk terus berusaha menyamai langkahmu,
untuk terus mengikuti jalanmu.

sampai pada sebuah persimpangan,
aku bertanya pada diriku:
"berapa lama lagi aku akan bertahan?"

sampai pada sebuah persimpangan,
aku bertanya pada diriku:
"jika kau berjalan terlalu cepat,
tidakkah aku kehilangan jejakmu
dan berhenti bisa mengikutimu?"

sampai pada sebuah persimpangan",
aku bertanya pada diriku:
"jika sudah kehilangan jejakmu,
mungkinkah aku akan menemukan jalanmu?"

"jika tidak, mungkin kita memang tidak bisa
berjalan di jalan yang sama
dengan laju langkah yang sama."

"mungkin memang suatu saat,
di sebuah persimpangan,
kita memang akan berpisah."

"mungkin di sana, di sebuah persimpangan itu,
kita akan mulai berjalan
dengan laju langkah masing-masing
melalui jalan masing-masing."

sampai saat ini,
aku terus bertanya pada diriku:
"berapa lama lagi aku akan bertahan?"