Hai, Partner! Menyenangkan sekali bisa punya partner seperti
kamu. Sekarang, kalau baca novel dan meneliti karakteristik tokoh lelakinya,
selalu ingatan kembali ke kamu. Ya, apakah semua yang pernah saya
angan-angankan ketika membaca novel sekarang menjadi nyata? Jadi, tiap membaca
novel roman rasanya basi. Fiksi yang seperti itu sudah menjadi nyata dalam
hidup saya sejauh ini.
Mari saya biarkan memori ini memutar balik apa yang terjadi
selama dua-puluh-delapan bulan…
Ah, kita tidak senormal pasangan lain, ya! Dan kita selalu
merasa bangga akan hal itu. Yah, meskipun kamu sering menuntut hal-hal “normal”
seperti yang lain, tapi tentu saya tidak senormal perempuan lain. Ha ha ha. Apakah saya juga sering
menuntut hal “normal”? Apakah kamu menurutinya? Hmm… Kalau saja iya, itu
artinya jiwa menjadikan fiksi sebagai
nyata saya ternyata masih kuat. Seperti anak kecil.
Secara harfiah maupun istilah, bukannya kita memang berbeda?
:p
Sepertinya angan-angan saya pada peringatan yang ke-28 ini
masih sama –atau berbeda– entahlah. Saya hanya ingin menaruh kepercayaan padamu
dan jangan kamu coba-coba untuk merusaknya. Sedikit demi sedikit kamu
mendapatkan bagian dari hati saya. Saya harap kamu melakukan yang terbaik saat
ini untuk ke depannya. Perjalanan kita masih panjang, kan? Doakan saya supaya
terus bisa mengimbangi langkah kakimu
yang, kamu tahu, terkadang terlalu cepat atau kadang juga sangat lambat. Jangan
tinggalkan saya dalam jalan setapak yang gelap, pun jangan biarkan saya
berjalan sendiri meski ada bulan purnama. Apalah artinya bulan purnama kalau
udara dingin menggigit? Bukankah lebih hangat kalau kita jalan bersisian?
Napak tilas dua-puluh-delapan bulan. Banyak hal yang
terjadi. Mungkin seperti tali yang dijalin, semakin lama, akan semakin kuat.
Kitakah seperti tali yang dijalin itu?
Hai, Partner! Senang sekali saya bahwa ada seseorang yang
dengan keras kepalanya –tak kalah keras kepala dengan saya ini– bersikukuh
untuk bertahan melakukan petualang
dengan saya. Saya sadar sekali bahwa saya tidak sempurna, banyak hal
yang belum bisa saya lakukan, bahkan hal sederhana pun belum sempurna bagi
saya. But, I’m glad to know that you can
love me as I am and willing to wait for me, the best of me. Thank you.
What I am going to
say? Not much, thank you for being my partner for this far. I can be as moist
as a cheese cake, but also I can be as rough as diamond. But, however I am, you
will still love the same, won’t you?
So, keep stand by my
side and let’s be partner forever! Xoxo