Jumat, 27 November 2015

Pada 27 ke-27

Hai, Partner! Menyenangkan sekali bisa punya partner seperti kamu. Sekarang, kalau baca novel dan meneliti karakteristik tokoh lelakinya, selalu ingatan kembali ke kamu. Ya, apakah semua yang pernah saya angan-angankan ketika membaca novel sekarang menjadi nyata? Jadi, tiap membaca novel roman rasanya basi. Fiksi yang seperti itu sudah menjadi nyata dalam hidup saya sejauh ini.

Mari saya biarkan memori ini memutar balik apa yang terjadi selama dua-puluh-delapan bulan…

Ah, kita tidak senormal pasangan lain, ya! Dan kita selalu merasa bangga akan hal itu. Yah, meskipun kamu sering menuntut hal-hal “normal” seperti yang lain, tapi tentu saya tidak senormal perempuan lain. Ha ha ha. Apakah saya juga sering menuntut hal “normal”? Apakah kamu menurutinya? Hmm… Kalau saja iya, itu artinya jiwa menjadikan fiksi sebagai nyata saya ternyata masih kuat. Seperti anak kecil.

Secara harfiah maupun istilah, bukannya kita memang berbeda? :p

Sepertinya angan-angan saya pada peringatan yang ke-28 ini masih sama –atau berbeda– entahlah. Saya hanya ingin menaruh kepercayaan padamu dan jangan kamu coba-coba untuk merusaknya. Sedikit demi sedikit kamu mendapatkan bagian dari hati saya. Saya harap kamu melakukan yang terbaik saat ini untuk ke depannya. Perjalanan kita masih panjang, kan? Doakan saya supaya terus bisa mengimbangi  langkah kakimu yang, kamu tahu, terkadang terlalu cepat atau kadang juga sangat lambat. Jangan tinggalkan saya dalam jalan setapak yang gelap, pun jangan biarkan saya berjalan sendiri meski ada bulan purnama. Apalah artinya bulan purnama kalau udara dingin menggigit? Bukankah lebih hangat kalau kita jalan bersisian?

Napak tilas dua-puluh-delapan bulan. Banyak hal yang terjadi. Mungkin seperti tali yang dijalin, semakin lama, akan semakin kuat. Kitakah seperti tali yang dijalin itu?

Hai, Partner! Senang sekali saya bahwa ada seseorang yang dengan keras kepalanya –tak kalah keras kepala dengan saya ini– bersikukuh untuk bertahan melakukan petualang  dengan saya. Saya sadar sekali bahwa saya tidak sempurna, banyak hal yang belum bisa saya lakukan, bahkan hal sederhana pun belum sempurna bagi saya. But, I’m glad to know that you can love me as I am and willing to wait for me, the best of me. Thank you.

What I am going to say? Not much, thank you for being my partner for this far. I can be as moist as a cheese cake, but also I can be as rough as diamond. But, however I am, you will still love the same, won’t you?

So, keep stand by my side and let’s be partner forever! Xoxo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar